Petani Sawit Kaya Mendadak, TBS Tembus Rp4.183,51 Per Kg

Petani sawit kaya mendadak

TOPMETRO.NEWS – Petani sawit kaya mendadak. Begitulah saat ini lantaran Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Pemerintah bersama dengan stakeholder terkait memutuskan kenaikan harga pembelian buah kelapa sawit seharga Rp4.183,51 per kilogram untuk sepekan ke depan (9-15 Maret 2022).

Harga ini setelah pemerintah melaporkan terjadi kenaikan harga sebesar Rp252,57/Kg atau mencapai 6,43% dibandingkan harga pekan lalu.

Dilansir dari media center riau, Kepala dinas Perkebunan Riau Zulfadli mengatakan, kenaikan harga TBS ini disebabkan faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal naiknya harga TBS periode ini disebabkan terjadinya kenaikan harga jual CPO dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data.

“Untuk harga jual CPO, PT. PN V mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 970,60/Kg dari harga minggu lalu, Sinar Mas Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 1.163,84/Kg dari harga minggu lalu, PT. Asian Agri mengalami kenaikan Rp. 1.139,19/Kg dari harga minggu lalu,” katanya.

Sedangkan untuk harga jual Kernel, perusahaan tidak ada melakukan penjualan sehingga untuk data kernel diambil rata-rata dari periode sebelumnya.

Sementara dari faktor eksternal, Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kembali naik pada perdagangan hari Senin mengacu pada data Refinitiv harga CPO dibanderol di level MYR 6.554/ton atau naik 4,46%. Namun, selang beberapa menit perdagangan harga CPO memangkas kenaikannya menjadi 3,11% ke MYR 6.471/ton.

“Namun, harga CPO acuan Malaysia telah melonjak 45% tahun ini ke rekor tertinggi, ditambah adanya pembatasan ekspor oleh produsen utama CPO yaitu Indonesia dan adanya gangguan pasokan minyak bunga matahari karena konflik Ukraina,” sebutnya.

Namun, produsen CPO harus tetap menghadapi biaya operasional yang lebih tinggi, terutama karena pasokan pupuk yang bergantung sumber petrokimia yang menggunakan minyak bumi sebagai bahan dasarnya juga melonjak.

Analis mengatakan harga komoditas yang tidak terkendali menyebabkan produsen CPO seperti Indonesia dan Malaysia menunda pembuatan biodiesel dan memutuskan untuk beradaptasi dengan situasi pasar.

BACA PULA | Pemulung Temukan Batu Senilai Rp 9,1 Miliar di Pantai

Seperti diberitakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, temukan harta karun berupa muntahan ikan paus (ambergris) pemulung ini mendadak kaya.

Dialah Surachit Songzhu, seorang pemulung yang menemukan bongkahan benda mirip batu seharga £ 500.000 atau setara Rp 9,1 miliar saat dia mencari sampah di pinggir pantai. Dia yakin yang ditemukannya bukan bongkahan batu biasa melainkan muntahan ikan paus.

reporter | jeremitaran

sumber\foto | riausky

Related posts

Leave a Comment